Writing Skill , Is That So Important For Us?
Almost
people will automatically say yes. And I do
Di
era yang katanya udah mau memasuki babak baru bernama revolusi 5.0 ini
mengharuskan banyak skill untuk dapat bersaing dengan banyak orang dalam
mencari pekerjaan. Bukannya saya mau berbicara omong kosong karena memang saya
belum pada keadaan untuk mencari pekerjaan sesegera mungkin, but the fact
say it. Hampir semua narasumber baik dalam diskusi atau kajian selalu ada
narasumber yang isi CV nya mengandung banyak skill keren, salah satunya writing
skill. Ya kan? Kita juga dapat melihat berbagai tulisan dalam bentuk
artikel ataupun esai yang beredar di internet yang ditulis oleh banyak orang.
Kualitas yang ditulis pun beragam, ada yang sekedar clickbait atau tulisan
yang bisa membuat kita terlena dengan keindahan bahasa yang digunakan serta
ketajaman pemikiran penulis.
Saya
selalu membuat pertanyaan ketika menulis di blog saya seperti pada kesempatan
ini.
Haruskan kita punya writing skilll?
Jawabannya
IYA. Exactly. Absolutely.
Orang-orang
sukses selalu menyarankan untuk dapat menulis, nggak perlu muluk-muluk tentang
sebuah artikel ilmiah, bahkan sebuah diary ataupun kebucinan kita pun harus
ditulis. Ngomong doang mah gampang , prakteknya yang sulit. Dan Brown,
penulis yang berkarya di bidang konspirasi dunia, menyatakan dalam suatu iklan
youtube yang saya tonton, “Menulislah seperti engkau tidak dilihat siapapun dan
memang tidak ada” artinya apa? Menulislah sebebas mungkin, nggak perlu takut
untuk berekspresi seimajinatif mungkin dalam balutan kata dan tanda baca. Saya
baru berani untuk menulis baru baru ini, sekitar 4 bulan itupun jarang sekali
yang sapat saya hasilkan, tetapi ada kesenangan tersendiri ketika melihat
tulisan yang sudah buat. Pemikiran seperti “Ah, dulu saya pernah menulis
seperti ini” atau “Ternyata tulisan saya lumayan bagus menurut perspektif saya
saat ini” dan lain lain.
Saya
belum bisa mengakui bahwa tulisan saya punya daya jual, ataupun saya dapat
berbangga diri menyatakan bahwa saya sudah pandai menulis, tetapi ada satu hal
yang saya yakini, saya ingin punya warisan untuk saya sendiri di saat saya
sudah menginjar umur yang tidak produktif lagi, kenangan saat menulis pasti
akan indah sekali meskipun hanya sebatas tulisan remeh temeh seperti ini.
Banyak baca buku bisa bikin pintar menulis?
Jawabannya
tergantung pada buku dan preferen yang kita buat. Misalnya kita tertarik untuk
membaca novel roman ya pasti kita lebih menguasai kata kata yang berbau
romantic, semisal kita sering baca buku non-fiksi, yang kita lebih mudah dalam
berekspresi dalam kata kata ilmiah bukan kata kata yang mengandung pemaknaan
dalam akan cinta. Seorang penulis yakni Taufik Aulia dalam unggah instragramnya
mengatakan “Tidak perlu takut dalam menulis atau kita sedang dalam fase
tulis-hapus-tulis-hapus, karena banyak banget penulis yang menghabiskan ribuan
draft sebelum bukunya bertengger di etalase pertama toko buku, belum juga
berapa banayk tumpukan buku yang telah mereka baca untuk dapat menulis sekeren
ini.”
Saya
juga pernah menulis tentang masalah baca buku ini, terkadang alam semesta
mendukung apa yang kita pikirkan dan apa yang ingin kita capai. Ketika kita
baca buku bertujuan untuk menambah wawasan dan berbagi manfaat kepada orang
lain, maka kebaikan dari buku yang kita baca akan ada pada diri kita, tapi
justru sebaliknya bila kita baca buku hanya ingin menjatuhkan orang lain dan
merasa menjadi orang paling pintar sedunia, ya kita pasti tak akan jauh-jauh
dari itu, dan itu buruk sekali. Jangan-jangan nggak ada yang mau deket kita
Karena sombong, atau bahkan tidak berteman dengan kita karena kita menjatuhkan
orang lain, sungguh jangan.
Perlukah berkompetisi?
Hmm...
Pernah
saya membuat tulisan setiap hari selama sepekan untuk membuktikan bahwa saya
tidak kalah dari para penulis di luar sana namun kemudian saya berhenti di
tengah jalan, tidak berkenan melanjutkan. Saya juga pernah menulis di kala malam
ketika sebuah ide tiba tiba sekelebat masuk ke otak saya dan harus segera
dituliskan. Saya pernah mengalami membuat curhatan dan saya kirim ke sebuah
portal baca online dan berhasil masuk kemudian saya berusaha mengirimkan
tulisan lain yang menurut saya lebih bagus namun berakhir pada penolakan. Setelah
mengalami itu semua saya menyadari satu hal, tidak perlu berkompetisi dengan
siapapun dan apapun, berkompetisilah pada diri sendiri, entah mau tulis diary
atau ikut lomba nasional, berusaha semaksimal mungkin dalam menulis, itu saja.
Sekian
random thought saya, lain kali kita curhat online lagi yak. As
always love u guys!
Posting Komentar untuk "Writing Skill , Is That So Important For Us?"