ORANG LAIN BUKAN CENAYANG, GAES!
Sering kita mendengar seseorang kesal atau marah karena ada orang tidak mengerti keinginannya meskipun itu hal sepele, Sering. Kasus ini sering kita umpai pada kaum wanita yang ingin dimengerti oleh pihak pria. Entah dalam hubungan romansa maupun keseharian, selalu ada pihak yang ingin dimengerti oleh pihak atau oknum lain. Meski bukan hal yang besar untuk diungkapkan, bila dibiarkan akan menjadi semakin tak terkendali. Dalih wanita ingin dimengerti menjadi tameng kuat untuk tidak dapat dipatahkan dalam kehidupan social. Ingat, ngga semua wanita lho ya.
Memang benar jika tidak semua hal harus diutarakan, tetapi jika hal ‘yang harus diutarakan’ namun perlu bantuan cenayang atau dukun tentu harus dapat didiskusikan dengan baik bukan? Dukun atau cenayang disini dapat kita pahami sebagai orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranatural yang menyebabkannya dapat memahami hal tidak kasat serta mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam gaib yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah di masyarakat, seperti penyakit, gangguan sihir, kehilanagn barang dan lain-lain-wikipedia.id
Nah, bisa kita bayangkan kalau semua manusia berperilaku seperti dukun, hii ngeri bukan. Bukannya makin pinter untuk membuat kehidupan dunia semakin berarti malah makin bodoh untuk sekedar tau adab di kehidupan masyarakat.
Mari kita melihat kenyataan yang sebenarnya bukan dari pandangan halusinasi tentang sesosok wujud bernama manusia yang dapat mengerti keinginan kita sampai keakar-akarnya. Stop sekarang juga. Kita nggak bisa maksain seseorang untuk tau keinginan, kebutuhan, pikiran kita. Terkadang suatu hal harus digambarkan secara gamblang untuk membuat hidup yang sudah rumit ini menjadi lebih sederhana. Istilah toxic relationship kalo diteliti lebih dalam bisa disebabkan Karena tuntutan satu pihak untuk dimengerti kemauannya. Klo dah ngalamin toxic relationship ntar bakal stress, klo dah stress nanti muncul penyakit kejiwaan kayak anxiety, depressed, bipolar disorder, dan masih banyak lagi, nggak mau kan?
Kalo mau dibeliin, bilang. Kalo mau disayang, bilang. Kalo emang butuh, bilang. Hidup terlalu banyak gengsi dan tuntutan nggak enak coy! Yakin deh. Hidup bakal lebih bermakna bila kita saling memahami tanpa ada paksaan dibaliknya.
Pernah suatu masa, Ane pengen dipahami orang-orang klo hari itu Ane ulang tahun, tentu punya ekspektasi tinggi dong klo bakal dikasih selamat, doa dan harapan dari orang-orang terkasih. Ane tungguin tuh, bangun dari jam 00.01 am sampe pagi nggak ada yang ngucapin, sedih iya pake banget. Akhirnya Ane nyoba buat posting di story whatsapp Ane, dan nandain klo hari itu ane ultah. Guess it! Hamper semua ngucapin yang ada di list kontak ane, bahkan dimaki karena nggak ngasih tau, wkwk. Dari sini ane yakin klo ane nggak ngasih tau, sampe udah ganti hari juga bakal pada nggak tau. The power of saying what we want bener adanya, ane yakin kan dah ngalamin.
Buat kawan-kawan yang lagi menjalani hidu untuk lebih bermakna, coba deh amalin satu kebiasaan ini. Tau kapan harus bilang biar nggak tambah ribet, tau kapan nggak bilang biar sesuatu nggak repot kedepannya. Belajar nggak harus dibangku kuliah kan ya, belajar dalah kegiatan seumur hidup nggk peduli apa yang dipelajarin asal proses dan tujuan akhirnya baik. Yok kita mencoba sehatkan hati dan pikiran dengan satu kebiasaan baik ini. Salam sayang dari Ane. XOXO
Nyatanya, dunia didominasi oleh mereka yang sayang tapi dibodohi buat nggak bilang
Posting Komentar untuk "ORANG LAIN BUKAN CENAYANG, GAES!"